P5 Kearifan Lokal (Tahap Aktualisasi - Day 3)

Hari ini, halaman kelas dipenuhi dengan keceriaan dan semangat yang luar biasa. Siswa-siswi terlihat sibuk dan antusias mengikuti lanjutan tahapan P5 pembuatan kain sasirangan, yaitu proses pewarnaan kain, mencicir, membilas, mendedel membuka jahitan, dan menjemur kain. Tidak hanya siswa, namun juga guru fasilitator terlihat sangat bersemangat dan turut serta dalam kegiatan ini.

Guru Fasilitator (Ibu Muliani, S.Pd)

Menjelaskan tentang pewarnaan kain sebelum kegiatan dimulai

Siswa-siswi terlihat sangat fokus saat melakukan pewarnaan pada kain. Mereka memperhatikan setiap gerakan, memastikan bahwa setiap warna teraplikasi dengan sempurna sesuai dengan desain yang telah mereka tentukan sebelumnya. Sambil bergotong-royong, mereka saling membantu dan memberi dorongan kepada satu sama lain untuk mencapai hasil yang terbaik.

Selanjutnya melakukan variasi tambahan dengan mencicir kain atau menambahkan warna tambahan untuk menambah keindahan dan kompleksitas desain kain sasirangan mereka. Mereka saling bertukar ide dan memberi inspirasi satu sama lain, menciptakan beragam motif dan pola yang memukau.

Setelah proses pewarnaan selesai, saatnya kain dibilas selanjutnya ketahapan berikutnya yaitu proses dedel atau membuka jahitan pada kain. Dengan hati-hati, mereka menggunakan gunting dan jarum untuk melepas setiap jahitan dengan presisi. Meskipun terlihat sederhana, namun bagian ini membutuhkan ketelitian agar kain tidak rusak dan hasil akhirnya tetap indah.

Kemudian, kain-kain yang telah dibuka jahitan dijemur di bawah sinar matahari. Di bawah langit biru yang cerah, siswa-siswi bersama guru fasilitatornya berkumpul sambil menunggu kain-kain tersebut kering. Mereka berbagi cerita, tertawa, dan saling mengingatkan tentang pengalaman yang mereka alami selama proses pembuatan kain sasirangan ini.

Semua kegiatan ini tidak hanya menjadi pembelajaran praktis bagi siswa-siswi, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan kebanggaan akan budaya lokal mereka. Melalui proses ini, mereka belajar untuk menghargai kerja keras, ketelitian, dan kolaborasi. Lebih dari itu, kegiatan ini juga menjadi momen berharga untuk memupuk rasa cinta dan kebanggaan terhadap warisan budaya yang mereka miliki.